Monday, 8 April 2013
Jangan Mempercepat Perpisahan!
Bagaimana mungkin aku dapat
bahagia bila satu-satunya alasan untuk bahagia itu kamu?
Kita terbiasa disini, disaat-saat
yang akan membawa kita pada suatu masa dimana aku dan kamu akan merindukan kita
hari ini.
Segala bentuk skenario cerita yang
pernah dilalui. Dan juga tawa, canda, suka, duka yang terkandung didalamnya.
Aku pasti.. Akan sangat merindukannya.
Aku masih tak dapat mengerti
mengapa Tuhan mempersatukan kita disaat-saat terakhir kita bersama. Disaat-saat
kita mengharuskan diri memulai jalan masing-masing. Meraih mimpi masing-masing.
Padahal.. Kita sudah sangat lama
bersama bukan?
Aku memahamimu. Seperti kamu
memahamiku. Aku tak bisa membayangkan
apa jadinya, seperti apa kronologisnya. Saat tiba waktunya, untuk kita
berpisah. Aku terlalu terbiasa bersama kamu.
Aku seperti ingin berdiri di
tempat. Menatap lama-lama rangkaian cerita yang pernah diukir. Bernostalgia. Dan
membuat sebanyak-banyaknya kenangan. Jangan berlari! Jangan mempercepat
perpisahan!
Bukankah kita adalah satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan? Dalam kondisi apapun, dalam situasi apapun. Saat aku
bersama siapapun, dan kamu bersama siapapun. Bukankah kita.. Tetap kita?
Aku seperti benar-benar terikat
denganmu setelah kejadian demi kejadian, waktu membuatku paham bahwa kamu
adalah bagian terpenting dalam hidupku.
Aku tau kamu merasakan hal yang
sama. Karna kita selalu sama. Kesamaaan yang membuat barisan warna. Harmonis,
protagonis. Dan membuat semuanya terasa manis. Semakin terasa tak rela untuk
ditinggalkan. Semakin terasa khawatir akan perpisahan yang sudah menanti kita
dipelupuk mata.
Aku tak dapat menahan detik jam.
Untuk selalu bersamamu. Akankah yang seperti ini yang akan kudapatkan setelah
perpisahan nanti ?
Entahlah.
Aku hanya ingin memperlambat
perpisahan.
Subscribe to:
Posts (Atom)