Tuesday 12 March 2013

Keep The Streets Empty For Me

>> Ost. Red Riding Hood


Memory comes when memory's old
I am never the first to know
Following the stream up North
Where do people like us float

There is room in my lap
For bruises, asses, handclaps
I will never disappear
For forever, I'll be here

Whispering
Morning, keep the streets empty for me

I laying down eating the snow
My fur is hot, my tongue is cold
On a bed of spider web
I think po how change myself

A lot of hope in a one man tent
There's no room for innocence
Take me home before the storm
Velvet mites will keep us warm

Whispering
Morning, keep the streets empty for me

Uncover our heads and reveal our souls
We were hungry before we were born

Monday 11 March 2013

Mungkin

Kalau kamu pikir aku egois. Iya, aku egois. Kalau kamu pikir aku keras kepala. Iya, aku keras kepala.
Aku seperti termakan oleh perasaan sendiri. Menyanyangi seseorang dengan cara yang mungkin dimatamu ini salah. Tapi di sepanjang hubungan yang terjalin. Memangnya kamu pikir aku bagaimana? Perlu ditegaskan disini saya adalah wanita. Dan coba kamu mengerti sifat dasar wanita kebanyakan. Coba dengarkan dan beri kesempatan untuk menjelaskan. 

Aku enggak mau posesif dan menuntut apapun dari kamu. Aku pengen kita sama-sama bahagia, gak sepihak. Aku pengen ngertiin kamu tapi sepertinya aku gagal. Sepertinya semua yang aku nilai dan aku pandang wajar itu berbeda dengan penilaian dari dirimu sendiri. Dan mungkin aku salah. Mungkin aku kurang sabar dan terlalu bertele-tele. Mungkin aku gak bisa ngerti sifat dan kebiasaan kamu. Tapi percayalah, i've tried

Pasangan mana yang gak mau hubungannya berakhir perfect? nyaris tidak ada. Semua pasangan pasti ingin berakhir bahagia. Berbagi bersama dan saling terbuka. Pasangan yang mendekati kata sempurna untuk menjadi pasangan yang meski hanya satu tapi terasa lengkap. Aku yakin setiap orang ingin membuat orang yang dicintainya merasa bahagia. Bersamanya. 

Aku seperti ingin membuatmu mengerti. Tapi usahaku selalu gagal. Dan lagi, mungkin caraku yang salah. Memang, apa yang dicitakan apa yang diharapkan terkadang bertolak belakang dengan kenyataan. Maksudnya seperti ini tapi jadinya seperti itu. Salah paham, salah persepsi.
Tapi mungkin. Aku yang salah. Dan, maaf. Seharusnya aku lebih bisa rendah hati menghadapimu dan menghadapi kita. Aku harap kamu tau, yang sebenarnya. Dan yang sebenarnya bukan yang seperti ini. Bukan seperti, katakanlah sebuah perpisahan konyol.

Sunday 10 March 2013

Hari ke-100

Ini idiot dan sangat cupu. Aku pada duniaku dan kamu pada duniamu. Masing-masing. Ini adalah tentang sebuah hubungan diujung tanduk. Berdiri goyah, tak seimbang, siap jatuh dan berakhir. Ini adalah tentang 2 orang idiot yang sepertinya menyimpan perasaan gengsi melebihi setiap kata yang bermajas hiperbola maupun pleonasme. 

Dua orang yang sama-sama jatuh dilubang yang sama tapi sepertinya enggan untuk mengerti. Layaknya air dan api yang sampai kapanpun tak akan pernah bersatu. Dan itu, kita. Kenapa sih kita gak pernah menyatu dengan baik dan benar? Jangan bikin kecewa. Meski udah bikin kecewa. Peka sedikit coba, sayang.
Ini adalah soal hubungan. Yang hanya menjadi tema bukan realita. 

Lalu kita putus-nyambung-putus-nyambung. Yang kalo diliat dari keinginan. Ada kepastian untuk mempertahankan. Ada kepastian untuk melanjutkan. Tapi terputus oleh keadaan. Selalu seperti ini. Egois, keras kepala. Tapi pada dasarnya saling sayang. Tapi berakhir pada bosan dalam keadaan yang seperti itu melulu. Pada keadaan yang seperti tak ada hubungan. 

Jadi, hubungan kita benar cuma status? Ah iya pajangan di etalase rumah. Seperti itu. Menggantung. Dan hanya sebuah nama. Di hari ke seharusnya seratus. Kita failed dan kita cupu. Pada pasangan normal lainnya, mungkin mereka saling mendoakan dan saling meniti harapan untuk masa depan berdua. Tapi ini? Cerita kita berakhir, usai begitu saja. Seperti tak ada usaha mempertahankan. Seperti dua orang tinggi hati yang melepas hubungan. Seolah-olah perasaan itu tiada dan hilang begitu saja. Dan semua 'selesai'. Sekian.