Monday 26 November 2012

GORESAN MASA LALU



Puisi ini adalah puisi karyanya Rumaisha Nursholihatunnisa looohh, terinspirasi dari cerpen saya yang berjudul Tirai Masa Lalu :'). Baca deh, mengharukan ya :'')

GORESAN MASA LALU

Melihatmu…
Membuatku terbayang akan goresan masa lalu
Goresan kesenangan…
Goresan pilu…

Goresan kesenangan itu..
Selalu membuat hatiku berdebar tak tentu arah
Selalu membuat kenyamanan disudut hatiku
Kenyamanan untuk terus berada didekatmu

Mungkin aku tak pandai memikat hatimu
Hingga perlahan kau menjauh
Jauh… Jauh…
Yang menurutku kau akan sulit tuk kembali

Goresan pilu pun muncul
Mulai menyayat-nyayat hatiku
Sakit rasanya tuk menerima semua ini
Semua takdir yang sudah digores untukku

Hilanglah rasa percaya diri
Untuk bangkit dan menjauh darimu pun sulit
Tak bisa kubagi perasaan ini kepada siapapun
Yang menurutku hal ini takkan penting bagi mereka

Perlahan-lahan aku terbangun
Dari tidur yang panjang
Dari hati yang penuh goresan pilu
Untuk mencari yang sejati

Ku temukan Dia
Yang selama ini kucari
Yang selama ini menemaniku
Disaat suka dan duka

Aku tak henti-henti tuk berfikir
Aku malu terhadap Dia
Aku pernah menduakan-Nya
Namun Ia tetap tak pernah pergi menjauh dariku

Bersamaan dengan itu
kau kembali tuk mengisi hatiku
kau kembali dengan senyummu yang dapat melelehkan hati ini
kau kembali membawa sejuta harapan

Ungkapan maaf ku lontarkan
Hatiku kini telah terisi nama-Nya
Berjuta-juta harapan dari-Nya lebih bisa meyakinkanku
Untuk menutup goresan masa lalu

Wednesday 21 November 2012

Julliard : The Night Before the Wedding

She wears her dress. The length is on her knees snugly. With simple tinseled and white colored make it adapted for only Julliard. Her hair was in feathered style. Stand alone with hand lay on the bounder. She looks into the sky on the balcony.
 “Beautifull night” Julliard sigh. She enjoys the situation.
“Finally I found you”. Diego walks slowly from the stairs, aimed at Julliard. It makes Julliard invert her body straight into Diego. At the same time Diego continues his sentences.
“When I saw you at the corner of our senior high school, i fallen with you. And when we graduated, I hope that someday I can get you. I want to marry you, that expectation never die in my heart. I always do hope and effort to catch you girl. So, I got you now after years. Did you know how it’s feel like?”
 Diego stops his step in front of her.
“It was amazing” Julliard answers.
“Yeah, there’s no word can explain how happy I am” Diego hugs her waist. “Here, on the night before we promise each other in the Church tomorrow..” Diego stops his sentences. He cuts down one knee, and present her the ring.
“Julliard, I promise I will love you every moment and forever. Would you give me an extraordinary honor to marry me?”
“Yes”
The situation is quiet for a moment. There’s a happiness emitted belong their eyes. A smooth wind whiff adds their romance on the balcony. The stars stare at them, brighten up the beautiful night skies. The moon becomes a witness of their love.
“I love you” Diego stand and look straight into Julliard’s eyes. Diego holds Julliard’s hair blandly and caress her cheek. Julliard moves her gazed into Diego.
“I know your crusade. Since we met, i knew you come for the reason. It’s God’s certainty. I love you too”
A small kiss abuse Julliard’s lips.
“Please, don’t leave me”
“I won’t”
- SELESAI-

This writing is handmade. Dan gak pake google translate, kalau ada grammar yang salah maaf ya. Namanya juga baru belajar. Dan ini cerpen pertama saya yang pake bahasa Inggris. Semoga menikmati tulisan ini ya. Terimakasih :) -Lista

Sunday 18 November 2012

Skenario Cinta

Ada aku dan kamu. Berkenalan, lalu saling menatap. Merasa suka lalu semakin dekat. Terangkai rindu, ingin bertemu.

Saat bertemu    : Malu-malu. Membuat adrenalin berdenyut tak beraturan. Detak jantung yang menggebu-gebu. Saraf motorik yang tak lagi berfungsi karna ada sosok kamu didepanku. Kakiku keram terpaku terdiam membuatku susah untuk melangkah. Berbicarapun tak mampu,  aku mendadak bisu. Seakan-akan aku butuh kamus untuk mengeluarkan kata-kata yang tepat untuk dilontarkan padamu. Keteganganpun memuncak saat derap langkah kakimu mendekatiku, semakin dekat dan melumpuhkanku dengan daya pikat. Aku luluh dan terpikat :3
Selalu seperti itu. Seperti orang tolol yang tersihir oleh cinta. Tapi tetap terasa indah. Karna tak ada pertemuan yang tak indah diantara aku dan kamu.
Lama-lama-lama keadaan seperti ini selalu aku dapatkan dan mutlak terjadi saat adanya pertemuan. Sebelum akhirnya kita semakin dekat-dekat-dekat.  Sampai akhirnya kita benar-benar dekat dan tak dapat terpisahkan satu sama lain. Oleh siapapun, kapanpun dan oleh keadaan apapun. Perasaan yang dimiliki oleh 2 orang manusia yang saling memeluk cinta memang tak pantas jika dipisahkan secara paksa dan sengaja. Biarlah cinta itu mengalir pada setiap detak jarum jam selama kita masih saling mencintai. Biarlah waktu terlarut didalamnya sampai kita benar-benar terpisah pada akhirnya. Titik.

Manusia 'Jalang'

Kamu begitu berubah. Tak adalagi kata sapa ramahmu yang membuat banyak orang mengangumimu. Tak ada lagi kata saling menghargai dalam setiap untaian kata yang terucap. Tak ada lagi toleransi dalam setiap inci kesalahan yang diperbuat. Apa dengan kita pisah seperti ini saja sudah cukup membuatmu menjadi orang lain?

Dimana sosokmu yang dulu? Yang selalu kupuja. Dimana ragamu yang dulu? Yang begitu kubangga-banggakan. Apa hanya karna aku melepasmu pergi demi wanita jalang, kamu mengikutinya menjadi pria jalang? Ah lelucon.

Aku pikir kamu bisa menghadapinya tapi kamu malah terperosot dan terjebak dijalan yang sama akannya. Aku pikir aku masih bisa memercayaimu dengan semua prinsip dan pandangan yang selalu kamu anggap benar itu. Namun nyatanya apa? Kamu menjadi dia, dan kalian menjadi monster. Apa dia membawamu ke jurang paling dalam hingga membuatmu buta seperti ini? Lalu perjuanganku untuk selalu membuatmu berhasil, sia-sia? Seperti itu? 

Aku memang tak memilliki hak apapun lagi dengan status kita yang sekarang. Aku hanya menyesali dan kecewa. Seseorang yang pernah aku cintai, aku perjuangkan pergi bersama wanita jalang dan berubah menjadi benar-benar jalang. Skenariomu begitu malang, sayang. Aku mengasihimu. Cih.

Friday 16 November 2012

lisanira.blogspot.com

Sementara. Dilarang protes.
Bukan Editing asli lho ini. Handmade sih tapi instan project. Jadi serasa ga 100% buatan sendiri. *curcol*. Oke jadi gue buat ini setelah seharian ga ada ide buat nulis dan ataupun ngedit. Tadinya mau ngedit, soal cinta gitu deh *UHUK* pake backsound lagunya Letto yang ruang Rindu. Biasa teruntuk itu tuu.. doi nih. Yang selalu terpikirkan :|

Eh meleseeett. Jadi hari ini gue sibuk sama pekerjaan rumah. Jadi kacung gitu, eh engga yaah. Dan akhirnya gue cape dan sampe dimalam hari gue ngantuk. Dan rasanya gue udah ga produktif lagi buat bikin sesuatu yang kreatif disaat ngantuk dan cenat-cenut seperti ini. So.. well daripada hari ini gue ga ngehasilin apapun akhirnya setelah makan, solat dan siap tidur gue menyinggahkan diri berduduk ria didepan komputer. Terpaku melihat layar monitor-bengong bentar-sampe akhirnyaa gue buka salah satu icon di desktop komputer gue. Yaah apalagi kalo bukan Corel Video Pro X3 yang selalu setia nemenin gue disaat galau dan rapuh. Mungkin, kalo dia idup udah gue jadiin pacar kali haha maklum jomblo nih wkwk.

Dan setelah terbuka aplikasinyaa gue klik instan project, pilih-pilih efek gitu deh. Blank, ga ada ide, akhirnya gue masuk-masukin foto gajelas kaya gini dan sampe akhirnya terpikirkan yang seperti ini dan jadilah yang seperti ini. Well-well gajelaskan? oke intinya sekarang mendingan reader liat videonya atau sekedar baca tulisan yang serba menggantung ini juga gapapa, yang penting visit disini nih lisanira.blogspot.com :) hahaha *manfaatkan peluang sekecil apapun* oke. Dan perlu anda ketahui video ini berisi tentang entry-entry yang ada di blog ini secara casual. Dan memang agak sedikit ga jelas mungkin ga sedikit tapi banyak tapi ya gimana lagi haha. Nah, sekarang.. berhubung udah malem, dan sekali lagi gue cape dan ngantuk. Sekian dulu ya, makasih udah mau singgah, lihat dan baca :* Selamat malam :)

Sunday 11 November 2012

Temukan Cermin Raksasa di Kutub Utara!

Manusia dikasih instinct buat membedakan hinaan sungguhan dengan hinaan yang bersifat candaan. Kalau hinaan yang berbentuk cibiran atau sindiran, sebaiknya lo ngaca dulu depan kaca, sudah sempurnakah anda? Duh, pikir deh kekurangan-kekurangan apa aja yang ada di diri lo. Jangan cuma asik menghina kekurangan oranglain. Sedang  diri-sendiri aja masih acak-acakan.

Setiap manusia diberi kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Sempurna karna cuma Tuhanlah yang sempurna. Gak ada kelebihan kalau gak ada kekurangan. Ga ada kesamaan kalau ga ada perbedaan. Kalau kerjaan lo cuma merasa sempurna dalam segala aspek, mungkin lo perlu pergi ke ujung dunia dan temukan cermin raksasa dari kutub utara. 

Mengkritik setiap kekurangan oranglain boleh, bahkan sangat boleh dalam batas wajar. Inget! Manusia ga ada yang sempurna. Bahkan motivator terbesar  di Indonesia Pak Mario Teguh pun gak pernah mengkritik orang didepan umum kan?
Aduh mas, terutama untuk anda-anda yang berjenis kelamin laki-laki rasanya kalau hobinya senang mencibir orang malah serasa kaya banci ya. Ko banyak omong? mending omongannya berbobot, lah ini ?. Nih ya, cewek aja sehebat-hebatnya nyindir, mereka masih mempertimbangkan hati. 

Lihat kasus dibawah ini :
Ada seorang dari ‘bukan’ teman saya, laki-laki senang mengkritik apapun yang terjadi disekitarnya. Inget, APAPUN. Mungkin dia ingin jadi seorang kritikus, namun keburu gagal. Mengkritik segala sesuatunya TANPA melihat kedalam terlebih dahulu bukannya itu malah menyebalkan?. Akhirnya apa? Banyak yang gasuka sama dia kan? Mengkritik berkali-kali tanpa memberikan solusi  seolah-olah mewakili peribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Duh *tepok jidat* 

Jangan merendahkan diri sendiri dengan menghina oranglain. Menghina orang sama aja dengan menghina diri sendiri. Kalau mau menghina, boleh, dengan catatan, anda sempurna. Kalau gamau dihina jangan menghina, hukum alam selalu membutuhkan kesetimbangan bukan? Jadi apapun yang anda lakukan pasti ada timbal baliknya. Karma does exist, selamat menikmati :)

Catatan : Kita sedang berbicara orang yang menghina bukan atas dasar candaan ya, orang cerdas pasti mengerti. Dan siapapun yang membaca ini saya yakin, anda cerdas. Terimakasih sudah membaca, bila ada salah, silahkan kritik dengan cara baik-baik :)


Julliard


Disudut-sudut bangku sekolah ia terlihat berdiam diri. Meredam sunyi yang mengatur keadaan semakin hening. Seperti hampa, seperti tak ada kehidupan. Namun sosoknya yang begitu memesona tetap membuat suasana yang seperti batu menjadi tetap berwarna. Ya, dia begitu memikat. Mengalihkan setiap kondisi tertuju pada satu objek, Julliard. Ia tertunduk lesu, rambutnya yang terurai panjang dengan poni di depan dan tatapan mata yang kosong membuatku semakin yakin  gadis itu sedang ditimpa masalah. Aku mencoba menapakkan kakiku kearahnya namun perasaan ragu mengguncang diriku.

Apa yang harus aku lakukan ? menyapanya? Hanya menyapa? Ah terlalu konyol untuk aku yang tak pernah berbicara dengan gadis itu sebelumnya. Namun, rasa penasaranku terhadap gadis itu semakin menguat. Dia terlalu memikat rasa keingintahuanku. Tanpa berpikir panjang, aku memutuskan untuk menghampirinya.

“Hai” sapaku. Tak ada jawaban ataupun sedikit rintihan. Tapi aku takkan menyerah.
“Hai, aku Diego dari kelas IPA 3, kamu Julliard kan ?” dia tetap tak menjawab. Aku  pikir kehadiranku tak mempengaruhi suasananya yang begitu sunyi
“Julliard, 12 IPA 1. Pendiam dan misterius” . Namun, dia tetap pada kebisuannya. Aku tetap mencoba dan terus mencoba. Rasa ingin tahuku semakin menggebu-gebu
“Julliard, 12 IPA 1. Yang selalu memakai ransel hijau. Yang selalu memesan jus melon di kantin dan yang selalu mengisi waktu istirahat di........” Aku sengaja untuk tidak melanjutkan kalimatku.  Siapa tahu, dia penasaran dan balik bertanya lalu... Sebelum aku sempat melanjutkan gumamanku akhirnya terdengar rintihan suara dari mulutnya

“Dimana?” tanya Julliard sambil menatap ke arahku. Ini pertama kalinya aku melihat sosoknya sedekat ini. Dia benar-benar begitu memesona. Cantik, memikat namun menyimpan sejuta pertanyaan. Dia begitu berbeda dari gadis-gadis lain. Aku seperti tersihir olehnya.
“Maaf?” Sapanya lirih membangunkanku dari pesona yang telah ia buat. Aku sedikit tersentak, namun aku berusaha mengendalikan suasana.
“Ya?” tanyaku enteng
“Dimana?” sahut ia kembali
Aku yang tiba-tiba canggung membuatku terlihat sedikit ngaco dan salah tingkah ketika menjawab pertanyaannya. “Dimana apanya?”
“Ah, lupakan” Ia berdiri, merapikan pakaiannya yang terlihat kusut lalu langkahnya mengikuti koridor sekolah terus menelusuri lorong-lorong sampai kakinya beranjak hampir ke arah gerbang lalu aku.. mengejarnya sambil berteriak “Hei tunggu!”
Julliard menghentikan langkahnya tanpa mengarahkan pandangannya ke arahku.
“Masih hujan, kenapa kau terburu-buru pergi?”
“Aku rasa ini bukan urusanmu”

Jawaban Julliard membuatku tak bisa berkata apa-apa. Aku melihatnya meneruskan langkah kakinya keluar, melawan rintik-rintik tajam yang cukup deras sehingga dalam beberapa detik saja, tubuhnya basah kuyup seketika. Aku tak tega melihatnya, aku menghampirinya lagi sambil menenteng tasku diatas kepala.
“Julliard” Ucapku menghentikan langkah kami. Posisiku berada tepat dibelakang tubuh Julliard
“Aku suka hujan” sahut Julliard
“ngg....”
Sebelum aku sempat melanjutkan kalimatku tiba-tiba sebuah mobil Mercedes Benz berhenti tepat didepan kami. Julliard meneruskan langkahnya, masuk ke dalam mobil berwarna hitam legam itu, menutup pintunya tanpa melihat ke arahku. Sesaat, kulihat rodanya mulai berputar, ia pergi. Dari sini aku masih memerhatikan derap laju mobil yang ditumpangi Julliard sampai dititik kejauhan dimana aku tak dapat melihatnya lagi.

 ***

Aku mencari-cari sosok Julliard dari tempat-tempat yang senang Ia kunjungi. Aku menyisir pandangan dari setiap meja kantin yang dipenuhi oleh siswa lain namun aku tak menemukannya. Tak kenal putus asa langkahku menuju ke arah perpustakaan. Mengamati setiap pasang mata yang datang. Aku menyeka dengan cepat pemandangan rak-rak buku didepanku. Tak puas dengan hasilnya, aku menuju ke ruang membaca siswa. Namun yang dihasilkan tetap nihil. Seketika aku teringat pada tempat dimana kami bertemu dan berbicara untuk pertama kalinya, sudut sekolah.

Aku mempercepat langkahku. Secepat yang aku bisa, ada rasa yang membuatku begitu ingin menemuinya. Deru langkahku semakin cepat diiringi gerak-gerikku yang memerhatikan kanan dan kiri, siapa tahu dia sedang berjalan dilorong-lorong sekolah. Sampai akhirnya aku tiba di 10 meter sebelum aku melihat sosoknya yang sedang duduk dan terdiam di sudut sekolah. Tebakanku tepat. Perlahan aku mulai mendekatinya lalu duduk disampingya.

Seperti biasa , Ia tidak melepaskan pandangannya ke arahku. Aku memerhatikan setiap detail inci dari wajahnya. Namun.. aku melihat pipinya basah, matanya berkaca-kaca, dipangkuan roknya terdapat sebuah kertas.  Aku ragu-ragu untuk mengambilnya. Namun rasa penasaranku membuatku berani untuk mengambil kertas itu. Tak ada reaksi, aku pikir tak ada masalah. Perlahan akupun membacanya.

“I Jason Wick Alcraft, take you Julliard to be my wife, my partner in life and my one true love. I will cherish our union and love you more each day than I did the day before. I will trust you and respect you, laugh with you and cry with you, loving you faithfully through good times and bad, regardless of the obstacles we may face together. I give you my hand, my heart, and my love, from this day forward for as long as we both shall live.” -Jason Alcraft

Disudut ujung kertas bagian bawah juga tertulis

“In memoriam, R.I.P Jason Wick Alcraft”
-Julliard, loving you as always”

“Jadi ini yang membuat sosoknya pendiam dan misterius?” Gumamku dalam hati.

Selesai. Paragraf menggantung. Karakterisasi.
Listarani

Saturday 10 November 2012

Klasikovindo



Ruangan ini mengandung sejuta kesan klasik yang dapat menarik setiap kekaguman pengunjung yang datang. Siapapun itu dari kalangan muda sampai tua Klasikovindo selalu berhasil menarik perhatian massa.  Satu bangunan yang terdiri dari 2 lantai tersebut berisi perpustakaan umum di lantai dasar dengan arsitektur klasik, dindingnya terbuat dari kayu jati tua yang berwarna kecoklatan dipadu dengan batu bata yang berwarna oranye  dan diterangi oleh lampu remang-remang yang tak memekakkan penglihatan namun cukup untuk dipakai membaca. Rak-rak buku yang tersusun rapi dengan berisikan berbagai jenis buku ditata sedemikian rupa untuk menimbulkan kesan berbeda. Disudut-sudut ruangan terdapat beberapa tempat duduk yang sengaja disediakan sebagai pelengkap fasilitas kenyamanan para pengunjung yang ingin membaca buku-buku yang ada di perpustakaan tersebut.  

Klasikovindo semakin terasa sempurna dengan adanya kedai coklat panas yang berada dilantai atas. Selain coklat panas, para pengunjung juga dapat menikmati steak ala Itali yang akan membuat indra penciuman dan pengecapan anda tergiur untuk tak melewatkan hidangan klasik tersebut. Tak ketinggalan tempat ini juga menyiapkan beranekaragam kopi dari mulai Espresso, Cappuccino, Macchiato sampai ke Mochachino. Tempat yang tepat untuk dikunjungi oleh para pecinta kopi sejati. 

Disore hari, tempat ini ramai dipadati oleh para mahasiswa yang ingin menyejukkan beban dan penat pikirannya setelah berkuliah seharian dengan tugas-tugasnya yang cukup membuat hati dan pikiran kelelahan. Biasanya para mahasiswa tersebut memanjakan pikirannya dengan memesan coklat panas sembari duduk dan menikmati setiap moment yang berjalan. Ada juga yang asik memesan kopi sambil memainkan laptopnya diatas meja lesehan. Adapula yang membaca novel atau jenis buku lainnya sambil menunggu pesanannya datang. Dan ada juga yang hanya menyantap steak Sirloinnya.

Alunan lagu klasik dan akustik yang melayang-layang di udara yang tak memekakkan telinga membuat keadaan semakin rileks. Di Sabtu malam tempat ini biasa mengadakan pertunjukkan musik klasik yang dapat dinikmati para pengunjung secara gratis. Eits, tidak hanya itu, tempat ini juga menyediakan fasilitas bagi siapapun itu yang aktif dalam dunia fotografi dan ingin mempresentasikan hasil jepretannya pada khalayak yang berada di tempat kedai coklat panas tersebut. Bagi yang berminat dapat mendaftarkan nama dan waktu presentasinya kepada petugas Klasikovindo bagian pelayanan umum. Tidak hanya itu, para pelayannya yang ramah dan murah senyum menjadikan setiap orang yang datang ke tempat itu malas untuk beranjak pergi. Bagaimana? Tempat yang sempurna bukan? Ya, itulah Klasikovindo, perpustakaan sekaligus kedai coklat kopi klasik dan berseni!
Nantikan keberadaanya lima  tahun lagi :)
 
-Listarani, si pemilik imajinasi :p

 

 

 

Ikatan Masa Depan

“Kamu tau alasanku ingin memilikimu?” Tami memberanikan diri untuk berbicara. Keadaan tetap membisu. Satu menit,  2 menit,  3 menit begitupun seterusnya sampai ke 7 menit!  Tak ada jawaban. Semua sama, tetap dalam keheningan dibawah rata-rata. Hanya detik jam yang setia berdetak mewakili kebisuan yang tak terungkap.
“Karna aku takut kehilanganmu”  Tami menjawab sendiri pertanyaannya. Lalu ia diam sejenak, berharap Irfan menanggapi kata-katanya. Namun yang terjadi hanyalah keadaan yang semakin membeku. Tami menggeserkan posisi duduknya ke belakang, menyender pada dinding yang terasa dingin. Tak ada pilihan lain Tami memutuskan untuk bernarasi.
“ Aku pernah merasakan kehilangan. Dan, percayalah itu sangat menyakitkan. Karna itu, aku tak ingin merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya. Kamu.. belum pernah merasakannya, kan?
Hey, akupun pengecut, sama sepertimu. Tak siap dengan semua pengaruh keterikatan. Resiko memang selalu ada dalam hal apapun termasuk mungkin, hubungan.  Aku.. tak bisa seutuhnya mengerti kamu, maaf. Tapi apa kamu tahu, kamu sudah menjadi bagian penting dari hidupku? Itulah alasannya, aku tak ingin kehilanganmu.
Terkadang aku memikirkan masa depanmu. Entahlah aku selalu seperti itu dalam ‘hubungan’. Memikirkan masa depan seseorang yang berarti bagi hidupku. Aku ingin aku dan kamu bersama dalam cahaya paling terang yang menanti kita dimasa depan. Walau tanpa sebuah hubungan khusus, tapi aku selalu menyediakan ruang khusus untukmu.   Aku harap kamupun sama, sama terhadap hal yang aku rasakan.”
Tami mengakhiri narasinya dengan menghela nafas panjang.  Keadaan tetap hening sesaat. Namun perlahan Ifran mulai menggerakkan kepalanya ke arah Tami. Ia menatap matanya dalam-dalam. Seperti sedang memaknai sesuatu. Selama beberapa detik mereka saling memandang. Tatapan mereka yang saling bertemu mewakili segalanya yang tak mampu diucap ataupun dijelaskan oleh kata demi kata.
“Aku sayang kamu”  Ucap Irfan
Mata Tami berkaca-kaca, terharu. Perkataan yang baru saja terucap dari mulut Irfan benar-benar menyentuh hatinya yang paling dalam. Tanggapan Irfan yang hanya terdiri dari 3 kata “aku sayang kamu” membuat Tami terbisu sesaat. Seperti ada yang menahan berbicara. Dengan ucapan yang sedikit terbata-bata Tami menjawabnya.
“Aku juga sayang kamu”
Sesaat setelah itu, keadaan yang tadinya dingin serasa lebih hangat dengan percakapan-percakapan yang terjalin diantara mereka. Kebisuan yang tadinya terkubur kini telah terungkap. Diatas perasaan yang mereka miliki, mereka tahu tak ada yang lebih bahagia selain waktu bersama seperti ini. Mereka sadar dengan ikatan yang mereka miliki tanpa sebuah hubungan khusus tak kan menghambat perjalanan mereka meraih masa depan. Mereka sepakat untuk memantaskan diri dalam sisa-sisa waktu yang akan membawa mereka ke pelaminan. Mereka akan bertemu untuk saling memiliki, yang sebenar-benarnya memiliki. Saling mengikat janji untuk hidup bersama selamanya dalam ikatan pernikahan. Dalam keadaan mapan dan sempurna dimasa depan.