Perbedaan itu
ada karena Tuhan ingin kita lebih saling menghargai. Seperti kita yang memiliki
variasi dalam banyak hal. Aku seperti ini dan kamu seperti itu. Aku suka ini
dan kamu suka itu dan bla bla bla dan masih banyak lainnya. Tapi, bukankah
variasi itu dapat dijadikan celah pelengkap jika suatu saat nanti aku dan kamu
kembali menjadi kita? Kita saling melengkapi, sayang.
Kamu memiliki
sejuta pesona untuk menjebakku terperangkap dalam lubang yang kamu buat. Dan,
pada akhirnya aku benar-benar stuck di kamu. Ini soal perasaan, inside teruntuk
kamu. Meski belum seutuhnya terbentuk, namun ada banyak hal yang membuatku
yakin akan kamu.
Entah tepatnya kapan tapi acap kali kamu dekat
dengan wanita lain, ada perasaan cemburu di dalam diriku. Aku merasa terikat
dengan kamu. Karena mungkin, secara tidak langsung dan tanpa adanya status
pasti yang kita miliki. Aku dan kamu telah menjadi kita. Aku selalu senang
ketika melihat sosokmu berdiri didepanku. Dan, selalu saja saat bayanganmu
mulai kabur, pergi dan ragamu yang begitu memesona itu tak terlihat lagi oleh
jangkauan tatapan mataku, aku selalu ingin menahanmu. Tapi, aku selalu
tersadar, aku ini siapa :’)
Ada banyak hal
yang ingin kuungkapkan, tapi, lagi dan lagi statusku sebagai wanita memiliki
banyak batasan dan pertimbangan untuk memulainya duluan. Bukan untuk
mengungkapkan sesuatu yang ada dalam diriku, tapi sesuatu yang terjadi dalam
benakku. Dan menyangkut, kamu. Bukan soal perasaan tapi soal kejelasan.
Sebenarnya aku
tak memintamu lebih, berteman saja sudah cukup bagiku. Namun kita tidak dapat
disebut teman dengan hubungan yang sedekat ini. Jadi, apakah salah jika aku
merasa terikat denganmu? Berada diposisi yang serba kabur ini memang tak begitu
menyenangkan, meski aku nyaman, tapi lama-kelamaan ada sesuatu yang mengganjal.
Dan lama-kelamaan semua merenggang. Ah kita terlalu lama dan terlalu mengikuti
ego masing-masing. Padahal, cerita yang kita rangkai kemarin-kemarin sudah lebih
baik dibanding sekarang. Perhatianmu, sangat cukup membuatku tertarik dalam
pesona mejikuhibiniyunya kamu.
Kamu tidak
bisa menarik-ulurkan posisiku seperti ini. Apapun keadaanya dan bagaimanapun
perasaan kita saat ini. Tak masalah, aku hanya yakin perasaan ini adanya. Tak
melihat dari seberapa ukuran rasaku ini. Setahuku, yang selalu datang dan
berhasil menarik perhatianku, adalah kamu. Sayang bisa terbentuk dalam proses,
sayang. Asal kita mau menjalaninya. Tapi, entahlah. Mungkin waktu selalu
menjadi jawaban yang terbaik untuk kita. Just stay with me :3
No comments:
Post a Comment