Kamu adalah makhluk serba tahu
yang mengetahui semua seluk-beluk tentangku. Dari hal privasi sampai hal-hal
biasa, kamu selalu tahu. Rahasiaku rahasiamu. Kehidupanku kehidupanmu. Sampai
pada kata aku cinta kamu. Sungguh, aku tak ingin melepaskanmu.
Kamu berhasil membuat alur tema
perjalanan kita sampai bertahun-tahun lamanya. Aku ingat saat kamu bilang dan
berkata padaku kalau aku adalah gadis pertamamu. Dan menyimpan harapan menjadi
gadis pertama dan terakhir. Kita berhasil
membuat hubungan kita semakin dekat dan membuat orang-orang terdekat kitapun
menjadi saling dekat. Ya, keluargaku juga keluargamu. Kita sepakat, untuk
melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Tunangan.
Hariku adalah harimu. Meski kita
jauh, namun sepertinya jarak dan waktu tak menjadi masalah. Kita selalu bertemu
kapanpun kita mau. Kapanpun kita ingin merangkai canda, tawa dan cerita
bahagia, kita selalu ada.
Apa yang dapat memisahkan kita? Sepertinya,
tidak ada.
Namun, semua cerita bahagia memang
tak selalu berujung bahagia. Semua yang tak terduga kapan saja menjadi hal yang
memegang predikat terduga. Kita berpisah. Untuk jarak dan waktu serta semuanya.
Kita berpisah, begitu ceritanya, koma, dan cerita ini belum selesai.
Semenjak kamu pergi. Kamu sukses
meremukkan hati dan perasaanku. Memangnya untuk menyanyangi seseorang seperti
sayangku padamu itu mudah? Kamu bodoh. Kamu tak pernah tahu ada peri kecil yang
setia dan benar-benar tulus mencintaimu. Aku bersumpah dan berjanji untuk tak
berada lama-lama dalam masa kelamku. Masa dimana kamu meninggalkanku,
sendirian.
Aku seperti berjalan terpapah.
Detik jam yang bergulir seperti berdetak semakin lambat. Semua penderitaan dan
kesakitan seperti terasa sekali. Aku baru pertama kali, merasakan yang seperti
ini. Kamu memang yang pertama yang menimpakan kebahagiaan luar biasa dan tak
kalah juga, kesakitan yang luar biasa pula. And,
for the rest of my life you always be someone who hurt me the most.
Aku selalu membisikkan pada jiwa
dan ragaku, aku kuat aku kuat. Aku yakin Tuhan menimpakan ini karna aku sanggup
melewatinya. Tuhan selalu memperlakukanku spesial dengan semua takdir yang Ia
berikan padaku. Pemikiran seperti itu membuatku sedikit lebih lega dan lebih
terjaga. Aku menjadi lebih tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang benar-benar kita
sayang. Rasanya disakiti dan dikhianati. Itu semua membuatku mengerti untuk
menjadi orang yang setia.
Semua peristiwa duka, tak
membuatku membenci sosokmu. Mungkin karna.. ah sudahlah. Aku pikir aku tak bisa
benar-benar membenci oranglain. Sekalipun dia.. sangat menyakitiku. Selalu
seperti itu.
Aku selalu menekankan pada diriku
bahwa suatu hari nanti, aku bisa menjadi seseorang yang cukup baik untuk
seseorang. Aku berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk seseorang itu. Aku
ingin semua hal yang pernah kujalani menjadi pelajaran dan pengalaman
tersendiri untuk hubunganku selanjutnya. Aku selalu ingin menjadi posisi baik
untuk orang yang baik.
Tuhan, Kau membuatku mengerti
bagaimana menjaga seseorang yang benar-benar berarti. Dan untuk tidak menjadi
seseorang yang telah mengkhianati. Aku tau, aku bisa lebih baik. Baik.
No comments:
Post a Comment