Sunday, 3 February 2013

Cuap-Cuap Tentang Masa Lalu. Disini!

Kalau boleh membenci masa lalu.. mungkin saat ini juga saya sudah membencinya. Tapi sepertinya cara ini terlalu rasional dan tidak elegan. Membenci cuma menyakiti diri sendiri dan membuat masa lalu semakin pekat.  Saya tau ini susah dilupakan. Karna ini kisah yang pertama dan yang paling lama. Semua kata ter- ada di masa lalu. Ya, masa lalu  selalu memenangkan piala Ajang Pelupaan dan Pengabaian Masa Lalu.
Kalo kata Ada Band gini...

“Dahulu terasa indah tak  ingin lupakan.
Bermesraan slalu jadi satu kenangan manis.
Tiada yang salah hanya aku manusia bodoh.
Yang biarkan semua kini permainkanku berulang-ulang kali.
Mencoba bertahan sekuat hati.
Layaknya karang yang dihempas sang ombak.
Jalani hidup dalam buai belaka.
Seakan cinta tulus didalam hati.”

Deep banget kan lagunya :’)
Masa lalu emang selalu jadi perbincangan utama dalam hati. Sekaligus jadi penganggu nomor 1 seantero masa kini dan masa depan. Bayang-bayangnya kalau dimasukin nominasi mungkin bayang-bayang masa lalu jadi nominasi terpaling sering muncul di otak sama hati. Duuh miris banget kan :(
Padahal udah jelas-jelas kalau masa lalu itu sangat amat layak diabaikan bahkan masa lalu ini udah dapet SP (Surat Perintah) dari hati yang entah kesekian ribu kalinya :’)

Padahal simpelnya. Tinggal lupain-gak lirik-lirik lagi-dan gak meresapi saat teringat apapun itu yang berbau masa lalu. Tapi pada prakteknya, semuanya sulit dilakuin. Terlebih jika masa lalunya indah dan berakhir dengan cara yang gak manusiawi. Dikhianatin contohnya.
Meski udah disakiti dan dikhianati berkali-kali. Lalu dibohongi dan di-di lainnya yang tidak mengenakkan hati,  tetep aja.. masa lalu masih nempel disini nih (baca:hati).

Orang yang pernah mengalami hubungan lama yang masuk kategori ‘proses-pelanjutan-ke-ajang-tunangan-dan-pernikahan’ mungkin ngerti.  Atau orang yang udah sayang banget sama orang dari semua jenis sayang dari level bawah sampai level atas. Dari kelas teri sampai kelas kakap.  Dan dari golongan sayang paling sayang seantero jagad raya. Yang intinya adalah udah sayang banget, mmm mungkin ngerti.

Padahal semua mimpi masa lalu udah terangkai sempurna. Tinggal tunggu realisasi sambil masing-masing diri merogohi bakat dan kemampuan buat merealisasikannya. Padahal kelebihan-kelebihan yang ada di masa lalu bisa jadi power paling besar dalam pencapaian masa depan dengan pasangan calon mapan.
Mas.. mbak. Kulo ini kurang opo toh :3 imut, lucu sama ngegemesin begini. Apa yang kurang haaah ? setia iya, baik iya apalagi? Apalagi? Hahaha *nunggu dilempar pembaca*
Maklum korban patah hati :|

Tapi.. kalau pada akhirnya kamu balik-balik juga lah buat opo toh kamu ngelakuin itu sama saya? Point tindakan kebosanan atau terjerat sama cinta sesaat? Mas~ semuanya sudah tersirat dan juga tersurat. Semua hal yang dilakukan harus diiringi sama tanggung jawab. Kalau pada akhirnya kamu menangisi kelakuan ‘jadah’ diri sendiri dan menyesali semua dan ingin kembali. Inilah karmamu! Mungkin nanti tapi hati emang enggak bisa dipungkiri.
Apa?!! Kamu bahagia sama dia? Ish~ kok upay sih. Gak berperikemanusiaan banget, apa dihidupmu perikemanusiaan sudah diganti dengan peri kesetanan?
Kalau saya jadi kalian sih.. sebahagia-bahagianya yah saya gak bahagia. Yah gimana mau benar-benar bahagia kalau bahagia yang didapatkan aja adalah hasil perebutan dari kebahagiaan orang lain dan kamu tertawa diatas tangisan orang lain? upay bangeeett.

Apa?!! Kamu masih ngerasa bener?. Seisi dunia menjudgemu. Dan terbukti kamu dan dia salah, lalu tervonis hukuman patah hati di masa depan. Gak cuma itu, menurut UU Penggalauan nomor 28 tahun 2009 waktu indonesia bagian gundah-gulana, kalian tervonis hukuman mati. Mati cinta, mati pengharapan, mati ketulusan *ini lebay banget sumpah* dan sekarang-besok-besok sampai sampe ke besok selanjutnya kita bakalan bertemu dilautan masa depan untuk memperlihatkan bahwa yang disakiti selalu memiliki kadar bahagia paling tinggi :3

Yowes-yowes kalau kalian gak sadar juga yaudah. Yang penting saya sudah mengingatkan kalau ini bukan takdir tapi perbuatan yang berujung kesalahan, fatal lagi. Laen kali situ kalau mau membual jangan pake acara pengkhianatan segala ya. Kasian lohh.. kamu. Menabung karma kan jadinya, uh! Selamat menikmatii  hahaha *ketawajahat*








No comments:

Post a Comment