Tuesday, 6 November 2012

Antara Imaginasi dan Mimpi



Kebanyakan orang bermimpi dan terbuai oleh larutan angan-angan yang melayang-layang dalam pikirannya. Mereka asik bermain dalam wahana imajinasi yang dapat membuat mereka –tanpa-sadar hanya membuang waktu secara cuma-cuma.  Terlalu tenggelam dalam lautan imajinasi memang tidak ada salahnya. Namun, jika setiap inci waktu yang kita miliki hanya dipakai untuk berimajinasi, pergilah saja kau ke dunia mimpi. Istilahnya seperti itu :/
Memang, terkadang kita terlalu bergantung pada masa depan  yang dipikirkannya akan cerah sehingga membuat kita bermalas-malasan secara sukses diwaktu kita hari ini.  Padahal semua dari kita tahu istilah mengenai time is money. Namun mengapa sebagian dari kita masih menggantungkan nasibnya pada imajinasi-imajinasi yang berotasi dalam otaknya ?
Padahal imajinasi tetaplah imajinasi, sifatnya maya gak nyata. Padahal imajinasi tetap saja hanya hidup dalam pikiran kita semata. Bagi saya, imajinasi hanyalah bagian dari mimpi. Imajinasi yang tinggi akan baik jika kita mengiringinya dengan usaha yang berlevel tinggi. Step by step tapi pasti.
Ada beberapa yang menganggap bahwa imajinasi akan menghasilkan kreasi. Memang benar, tapi kreasi yang seperti apa dulu ? Dapatkah direalisasikan? Lalu apa kaitannya imaginasi dengan mimpi ? Bagi saya setiap mimpi yang ingin diraih harus diiringi dengan imaginasi. Supaya kita memiliki gambaran tentang apa yang menjadi visi kita. Intinya, sebelum mimpi ada imajinasi yang bekerja dibelakangnya.
Ada seseorang yang ingin menjadi model. Sebut saja menjadi model profesional merupakan mimpinya. Lalu dia menari-nari  dalam pikirannya, berimajinasi menjadi seorang model profesional. Bukankah dengan berimajinasi seperti itu dapat menjadi motivasi yang menyokong diri sendiri untuk meraih mimpi?
Jadi, antara mimpi dan imajinasi bagi saya sama-sama bagian yang tidak dapat dipisahkan. Namun pada dasarnya berbeda. Imajinasi hanyalah sebuah gambaran yang mengantarkan kita pada mimpi. Dan mimpi yang berperan sebagai visi.  Yah seperti itulah, kira-kira. Berimajinasilah lalu bermimpilah!

No comments:

Post a Comment